Kamis, 28 April 2016

Ringkasan Kesultanan Aceh

ACEH

Kerajaan Aceh berada di ujung utara Pulau Sumatera. Tidak banyak diketahui apakah Kerajaan Aceh merupakan dari Kerajaan Samudera Pasai. Faktanya, pusat pemerintahan Kerajaan Aceh berbeda dengan Kerajaasan Samudera Pasai.

a)      Sumber Sejarah
·         Kitab Bustanussalatin, karangan Naruddin Ar-Raniri, menerangkan silsilah Raja-raja Aceh.
·         Berita Eropa, menerangkan tentang keberhasilan Kerajaan Aceh dalam membebaskan diri dari Kerajaan Pedir.

b)      Kehidupan Politik
Berdasarkan bustanussalatin (1637 M) karangan Naruddin Ar-Rantri yang berarti silsislah sultan-sultan Aceh , dan berita-berita Eropa , Kerajaan Aceh telah berhasil membebaskan diri dari Kerajaan Pedir . Raja –Raja yang pernah memerintah di Kerajaan Aceh.

c)      Kehidupan Ekonomi
Aceh menguasai perdagangan terutama lada. Aceh menguasai selat malaka yang merupakan jalur perdagangan internasional. Kapal-kapal aceh aktif berlayar sampai laut merah.

d)      Kehiudpan Sosial
Di Aceh berkembang sistem ajaran islam dan feodalisme (system politik yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan. Dengan demikian, Raja yang menentukan arah kemana kerajaannya akan berugilir). Kaum bangsawan disebut golongan teuku, sedangkan kaum ulama disebut golongan teungku . Namun antar kedua golongan masyarakat itu sering terjadi persaingan yang kemudian melemahkan Aceh.


e)      Faktor Keruntuhan
·         Kalah perang dengn Portugis
·         Terjadinya permusuhan antara euku dan Teungku
·         Daerah kekuasaan banyak yang melepaskan diri

f)       Faktor Kejayaan
·         Kerajaan Aceh letaknya strategis
·         Kerajaan Aceh kaya akan lada
·         Aceh berkembang pesat setelah Malaka dikuasai Portugis

g)      Peningalan
·            Benteng Indrapatra
·            Makam Sultan Iskandar Muda
·            Masjid Baiturrahman

Ø  Perbedaan gelar:
-          Cut è Gelar ini diperuntukan untuk kaum perempuan bangsawan dan kaum perempuan yang menikah dengan laki-laki dari kalangan bangsawan.
-          Teuku è Gelar ini peruntukan untuk kaim laki-laki ningrat suku Aceh yNg memimpin wilayah Nangroe.
-          Teungku è Gelar ini bukan untuk ulama, tetapi untuk kaum laki-laki yang tekun beribadah maupun yang telah menunaikan ibadah haji.

Sultan Salahudin tidak memperhatikan kerajaannya pada masa pemerintahannya, karena Sultan Salahudin lebih mementingkan kesejahteraan rakyatnya daripada kesejahteraan kerajaannya.


Ya ini adalah ringkasan sejarah Kesultanan Aceh

Cheers :)

1 komentar: